Share

Cerita Tentang Dia

"Saya mboten usah sayur, trus bawangnya banyakin, Pak," ujarku pada Kang Bakwan yang biasa mangkal di kampus.

"Beresss. Mau gajih, Mbak?" tanya si Bapak.

"Nggih, Pak, pokok gratis," kelakarku. Kami pun tertawa. Beliau memang penjual bakwan langganan. Hampir tiap hari bakwan lezatnya menjadi menu makan siangku. Dan hampir setiap hari pula beliau memberi bonus gajih-lemak daging berwarna putih.

Setelah membayar, seperti biasa menaruh tas pada bangku kayu di bawah pohon kersen dekat parkiran dan menikmatinya di sana. Sendirian. Suasana kali ini cukup sepi, mungkin karena sebagian mahasiswa sedang mengunjungi bazar kewirausahaan di aula fakultas.

Aku tak punya banyak teman dekat. Memang sengaja membatasi diri agar tak terlalu akrab. Kehidupan yang hitam legam membuatku kehilangan kepercayaan terhadap siapapun.

Bagiku, hidup hanya tentang butuh dan tak butuh. Datanglah jika butuh padaku, dan pergilah jika tak butuh. Begitupun aku. Tak perlu ada urusan l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status