Share

Pergi Membawa Luka

Tetes-tetes embun bergelayut manja pada batang-batang buah naga. Meliuk-liuk turun, melewati duri-duri, beberapa sempat tersangkut, lalu jatuh mencapai tanah.

Persis hatimu, Rin!

Perjalanan panjang ini menguras segala daya. Berpuluh-puluh purnama menahan segala ego, menaruh kebahagiaan diri jauh pada urutan terbawah. Mengabdikan seluruh jiwa raga untuk seseorang yang hingga detik ini pun masih tersebut dalam doa. Tapi apa yang kudapat? luka!

"Pulang yuk, Nduk!"

"Nggih, Bu. Sebentar lagi," jawabku di sela menghidu sebanyak-banyaknya segar udara.Menikmati aroma embun adalah cara yang kupilih untuk mengawali hari-hari.

Setelah puas menghirup udara di sini. Aku bergegas mengikuti langkah perempuan yang masih cantik di usia setengah abad itu.

"Ati-ati, Mbak Arin ...." ujar salah seorang Bapak yang bekerja di kebun buah naga milik keluarga kami saat aku melewati saluran irigasi di antara dua pematang sawah.

"Nggih, Pak," sahutku sambil ters

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status