Share

KESEDIHAN TERPENDAM MAUREEN

“Kau memang tidak berperasaan!” ucap Maureen dengan suara yang lirih. Ia menggeser badannya menjauh dari Patrick.

“Pak, tolong bawa saya ke kursi roda saya kembali!” Pinta Maureen dengan suara lirih kepada sopir pribadi Patrick.

Pria dengan kumis yang tebal itu pun menganggukkan kepala. Namun, sebelum membantu mengangkat Maureen ia melihat Patrick terlebih dahulu seakan meminta ijin kepada pria tersebut.

Patrick hanya diam saja ia bangkit dari berlututnya, kemudian berjalan begitu saja ke arah rumah, melalui pintu belakang.

Maureen harus menelan isak yang hendak keluar dari bibirnya. Sikap kasar Patrick memang sudah biasa, tetapi untuk kali ini ia merasa lebih sakit. Patrick sama sekali tidak memperlihatkan rasa peduli kepadanya.

“Saya akan membantu mendorong kursi roda Anda masuk rumah, Nyonya!” ucap sopir Patrick.

“Terima kasih, Pak! Dapatkah saya minta tolong kembali, untuk mengambilkan barang-barang saya di kamar, karena saya masih belum dapat menaiki tangga menuju lantai dua.” M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status