Share

Bab 22

PoV Azmi.

Perjalanan yang memakan waktu hampir satu jam, terlihat Ibu dan Mbak Ratih terus saja mengoceh. Dia sudah tak sabar ingin segera sampai. Dari makanan enak sampai pakaian bagus bahkan sampai berkhayal tentang tidur dalam tumpukan uang menjadi bahan obrolan menemani kami dalam perjalanan.

'Sungguh aku sangat nervous, apa kata yang pertama kali kuucapkan pada Aisyah.' sekilas senyum manis Aisyah mengembang dalam anganku.

'Rindu! Lama aku merindukanmu, Sah.' tentunya kata itu hanya bisa berteriak dalam hati. Tak ingin Ibu dan Mbak Ratih tahu kalau sebenarnya aku telah lama menginginkan Aisyah kembali dalam hidupku.

"Masih lama, Az?" tanya Ibu membuyarkan senyum Aisyah yang menari diangan-angan.

"Enggak kok, Bu. Kalau nggak salah jalan tinggal sekitar 10 menit lagi."

"Coba pake maps saja, Az!" perintah Mbak Ratih. Benar juga kenapa tak terfikirkan dari tadi. Aku terlalu gugup untuk bertemu dengan Aisyah.

"Ini sepertinya, Az. Lihat ada dekorasi juga."

"Sepertinya iya, Mbak.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status