Share

21. Bab 21

DIKIRA MISKIN 21

"Memangnya kamu punya utang berapa tho, Wid, sampai menggadaikan sawah segala?" Tanya Ibu.

"Nggak banyak kok, Bu, lagi pula ini atas kemauan Mbak Ranti sendiri, ia bersedia membayar utang asalkan sawahku dia yang menggarapnya. Lagi pula selama ini aku juga tidak pernah mengurus sawah itu," jawab Mbak Wiwid dengan memainkan jari tangannya.

"Nggak banyak itu berapa?" Tanya Ibu lagi.

"Nggak usah kepo kenapa, sih, Bu? Memangnya kalau Ibu tahu akan bayarin utangku? Nggak, kan? Mau aku punya utang berapa pun yang penting Mbak Ranti sudah bantu bayarin. Inilah enaknya punya saudara yang punya banyak uang dan nggak pelit, jika ada salah satu yang kesusahan bisa bantu. Nggak seperti situ, jadi saudara yang tidak ada gunanya sama sekali," ucap Mbak Wiwid dengan nada sinis kearahku dan Mas Yudi.

Membantu sih iya, tapi, kalau pada kenyataannya sawah yang dimiliki harus direlakan untuk digarap ya percuma. Itu sama artinya dengan 'tulung mentung' seperti menolong tapi sebenarnya pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sudarsono Darsono
bagus..... .........
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Buset pd durhaka2 amat sh anak2nya. Suami2nya gmn tuh yah sifatnya sama jg kali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status