Share

39. Bab 39

DIKIRA MISKIN 27

Mbak Ranti masih saja mengoceh tiada henti. Sepertinya ia memang cocok menjadi seorang stand up comedy, bagaimana tidak? Bisa makan di sini karena dapat gratisan saja sombongnya selangit. Namun, tidak membuat orang tertawa yang mendengarnya, malah membuat orang gedeg tiada tara. Benar-benar ingin kusumpal dengan sambal level tertinggi yang ada di resto ini agar ia bisa diam.

Kurapikan kembali bajuku dan berjalan menuju ke tempat Mas Yudi dan Mbak Ranti yang sedang adu mulut.

"Mas," ucapku setelah sampai di dekat mereka.

"Antika? Kamu di sini juga?" tanya Mbak Ranti seraya membekap mulutnya dengan kedua tangan. Biasa saja kali, Mbak.

"Iya, Mbak," jawabku.

"Stop! Aku tidak akan bertanya ngapain kamu di sini karena aku sudah tahu jawabannya. Kamu bekerja? Jangan jawab dulu, biar aku tebak. Kamu pasti kerja menjadi tukang sapu atau tukang cuci piring, ya?" Mulut Mbak Ranti terus saja mencerocos disertai tawa lebar.

"Bagus lah kalau begitu. Itu artinya kamu seorang istri p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status