Share

48. Air Mata

“Apa kita lakukan pertukaran tawanan?” tanya Fir pada Ali. Ia tak mau asal bergerak. Bagaimanapun juga Ali jauh lebih paham daripada dirinya.

“Kita usahakan menyelamatkan dokter di sana dulu. Kalau tidak baru kita ambil langkah pertukaran. Aku akan masuk ke dalam sana apa pun caranya. Kau tunggu saja di sini. Sampaikan salamku pada Maira kalau terjadi sesuatu padaku.” Ali berlari begitu saja setelah menitipkan pesan pada Firdaus. Memang demikian, hanya satu orang yang masuk agar bisa bergerak lebih mudah.

“Tenang saja. Dia anakku, tentu aku akan menjaganya.” Firdaus berkata sendirian, dari tempatnya berjaga ia terus mengarahkan senapannya menanti saudara angkatnya kembali membawa tawanan. “Apa tak konyol dia masuk sendirian. Biasanya dia pasti mengajakku. Ah, tak bisa dibiarkan aku harus mengawalnya.” Fir mengaiaikan pesan Ali barusan, ia pun berlari lebih kencang menyusul Ali yang belum terlalu jauh. Sebuah gedung yang runtuh sebagian menjadi sasaran mereka. Firdaus melakukan konta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status