Share

Kesal

Aku beringsut mundur saat Mas Arsya sama sekali tidak mengenaliku. Lantas, dia justru tersenyum dan memanggil nama Dokter Fahira dengan lugas mekipun belum terlalu jelas. Aku menangis, hancur jika harus menerima kenyataan yang membuat Mas Arsya melupakan siapa aku.

"Manda ...." Dokter Fahira memanggilku yang sudah seperti orang linglung.

Aku terus berjalan mundur sambil memperhatikan Mas Arsya yang memegangi tangan Dokter Fahira. Ini menyakitkan. Saat punggung menyentuh dinding, aku langsung balik badan dan ingin langsung pergi saja.

"Manda." Panggilan lirih menyapa telinga.

Tanpa berpikir, aku kembali membalik badan.

"Manda." Mas Arsya memanggilku. Apa maksudnya? Aku sungguh tidak memahami apa yang sedang terjadi.

Dengan ragu, kaki ini membawa mendekat pada Mas Arsya berada. Senyum kembali terkembang di bibirnya. Tangannya menyentuh perutku saat aku sudah berdiri di samping dia berbaring.

"Maaf," ucapnya pelan.

Saat sedang panik, khawatir, dan takut menjadi satu, lalu diajak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
cerita jelek norak kyak gini harus di musnahkan dri dftr pustaka,g berguna sama skli ni cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status