Share

Ketakutan Manda

PoV Arsya

Baru saja, Manda berteriak histeris dan membuatku terbangun dari tidur dengan jantung yang berdetak tak keruan. Dia tampak sangat ketakutan dan langsung memelukku sangat erat. Napasnya terdengar memburu dan tak lama kemudian terdengar isakan pelan. Sementara, kubiarkan dia tenang dalam pelukan. Kalaupun aku bertanya, dia pasti belum bisa menjawab.

"Mas Arsya jangan pergi-pergi lagi," ucapnya sangat pelan.

Dari ucapannya, aku tahu kalau Manda mungkin terbawa mimpi dengan kejadian akhir-akhir ini. Aku sangat tidak tega melihatnya seperti itu.

"Aku di sini, Sayang. Tenanglah." Kuusap lembut kepalanya.

Aku tidak bisa berjanji kepadanya untuk tinggal karena memang banyak yang harus diselesaikan di luar rumah. Pekerjaan sedang menanti dan masalah demi masalah karena Tedi sangat menguras pikiran. Serangan darinya belum bisa diselesaikan.

Pelukan dari Manda mulai renggang dan dia kemudian menatapku dengan sorot yang sangat sendu. "Aku nggak mau kehilangan Mas Arsya. Aku takut .
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status