Share

Bab 55

“Emh, itu … iya, Pak Dokter, saya sedang mengandung anaknya Pak Dokter,” ucap Mbak Lilis sambil senyam-senyum genit.

Mas Adit semakin melongo dengan keningnya tambah mengerut. “Saya?” tanyanya bingung. “Kapan saya nyentuh Lilis?”

“Ah, Pak Dokter. Kalau kemarin belum nyentuh Lilis, sekarang, kan, bisa,” katanya yang langsung mendekat dan menarik tangan Mas Adit tanpa malu. Mataku melebar. Hatiku terasa panas.

“Maaf, Lis. Kenapa jadi begini?” tanya Mas Adit menepis sopan tangan Mbak Lilis yang terus menarik tangan suamiku.

“Kalian ngaku saja! Aku tidak mau menanggung perbuatan orang lain! usir saja si Lilis dan si Adit dari kampung ini!” teriak Mas Agus lantang.

“Iya, usir saja manusia mesum dari kampung ini. bikin sial!” teriak Bu Mae.

“Sebentar, ibu-ibu. Saya tidak mengerti dengan tuduhan ini. Saya sama sekali tidak pernah wanita selain istri saya,” ujar Mas Adit dengan tangan menunjuk padaku.

“Kalau istri saya hamil, tentu saja saya tidak akan mengelak dari tanggungjawab. Kalau saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status