Share

PAK TIKNO TERJEBAK

"Wah, Pak Hadi telah sampe duluan. Cepat sekali,” ucap Pak Tikno dengan napas ngos-ngosan. Dia memandangi wajah pria kolektor barang antik yang pucat pasi seperti tak berdarah di hadapannya. Aneh, kenapa matanya seperti tak berpupil, batin Pak Tikno dengan pandangan lekat ke arah Pak Hadi.

“Pak Tikno ikut saja! Saya akan beri bonus,” balas Pak Hadi tanpa ekspresi. Wajahnya terkesan dingin dan tidak ramah. Angin dingin menerpa tubuh Pak Tikno disertai bau busuk bangkai dan aroma melati. Seketika bulu kuduk Pak Tikno meremang.

Dari mana bau busuk ini? Tanya Pak Tikno dalam hati sambil mengendus-endus. Pria tua ini mengedarkan pandangan ke sekeliling. Namun, bau yang dicari ada di depannya. Hal itu semakin menyengat di Indra penciuman.

Pak Hadi tersenyum, tetapi terkesan mengerikan dan misterius dalam pandangan Pak Tikno.

“Mari ikut saya!”pinta Pak Hadi dingin. Kolektor barang antik tersebut berjalan mendahului dan Pak Tikno dengan napas ngos-ngosan menyusul langkah pria di depannya.

Per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status