Share

39. PENJELASAN SANG PSIKIATER

"Good Morning..." Ucap Vanilla dengan senyuman lebar.

Pagi ini dia memasak sarapan khusus untuk Wildan setelah sebelumnya dia menyiapkan pakaian untuk Wildan kenakan ke kantor.

"Sarapannya udah siap, Tuan Wildan. Mau sarapan di bawah apa di sini?" Tanya Vanilla bak pelayan yang masih menggunakan apron dengan lap tangan yang tersampir di bahunya. Sejak hari masih gelap, sebelum waktu shubuh tiba, Vanilla sudah bangun karena dia memang berniat ingin membuatkan Wildan sarapan.

Meski, pada akhirnya Vanilla tetap meminta bantuan Kenari agar bisa menyajikan sarapan yang enak.

Wildan yang saat itu sedang menggunakan dasi jadi menoleh. Lelaki itu tertawa melihat penampilan Vanilla yang kucel.

"Aku makan di kantor saja, sekretarisku bilang, dia mau membawakan aku bekal untuk sarapan hari ini," ucap Wildan saat itu. Melalui pantulan diri Vanilla di cermin, Wildan mencuri-curi pandang ke arah istrinya itu yang kini berdiri di belakangnya. Sekadar ingin tahu bagaimana reaksi Vanilla saat itu. Apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status