Share

43. BEREBUT SELIMUT

"Jhio masih nginep di rumah Aryan?" Tanya Malik saat dirinya baru saja selesai mandi, hendak tidur. Tubuhnya yang lengket setelah melewati perjalanan jauh terasa jauh lebih segar terlebih setelah perutnya kenyang terisi makanan.

"Masih," jawab Isna ketus. Isna yang saat itu sedang memoles krim malam di wajahnya. Wanita hamil bergaun tidur itu duduk di depan meja rias.

Mendengar jawaban bernada judes dari istrinya, Malik tau kalau Isna masih marah karena insiden di meja makan tadi. Lelaki itu hendak berjalan mendekati Isna namun Isna sudah lebih dulu berpindah tempat ke arah ranjang mereka.

"Matiin lampunya, aku mau tidur," ucap Isna saat itu.

Malik pun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu di atas nakas. Melihat Isna tidur miring membelakanginya.

"Baru juga pulang, malah dicuekin! Nasib-nasib..." Keluh Malik seraya merebahkan dirinya di tempat tidur.

Isna bergeming. Sama sekali tak memperdulikan kicauan sang suami.

"Hei, kenapa sih? Aku kangen loh sama kamu," tegur Malik waspada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
ya ampun seru bangat ya lihat ngokil nya malik ama isha begitu juga dngan wildan ama vanilla klo bisa banyakin ya thor momen lucu2 mereka kyak gini kira2 vanilla mau bicara apa ya ama dokter rulli moga kenari segera terobatin jujur kasian juga lihatin kondisi kenari kyak gitu lanjut terus ya thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status