Share

216. Merelakan yang Bukan Pemiliknya

***

Malam ini, Sean mendatangi apartemen Nisa. Memang sudah larut, tapi ia tidak sabar mendengar cerita wanita itu untuk hari ini. Ia ingin mendengar langsung cerita menurut versi Nisa. Sean memarkirkan mobilnya. Meski saat ini ia adalah seorang Direktur Utama, ia tidak memiliki sopir tetap. Ia lebih nyaman menyetir mobilnya sendiri.

Sean memencet kode angka untuk membuka apartemen Nisa. Ia dan Sarah sudah hapal dan dibebaskan masuk kapan saja oleh pemiliknya.

Pintu apartemen terbuka dan detik ini mereka saling berhadapan dan juga saling diam terpaku menatap satu sama lain. Beberapa detik tidak ada suara hingga akhirnya suara heboh Nisa yang menjerit dan langsung kabur masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan Sean, saat ini ia masih diam terpaku. Ia masih belum bisa berpikir jernih. Lalu ia tersadar dan mengusap wajahnya dengan kasar. Bagaimana bisa barusan, ia hanya diam menatap tanpa berkedip saat melihat Nisa hanya dibalut dengan handuk tipis dan juga rambut basahnya. Hasrat lelakinya be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status