Share

Bab 16-2

Dering panggilan dari ponsel Wirasena menghentikan romansa yang sedang berlangsung.

“Ya.” Dingin dan singkat, begitulah cara Wirasena menjawab setiap dering teleponnya.

“Oke. Minta OK siapkan cyto.” Wirasena memutus sambungan lebih dulu. Ia menatap Elia sejenak, lalu meraih tangan gadis itu. “Tukar pakaianmu. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat.”

***

Dalam perjalanan, mereka tidak saling bicara. Wirasena fokus dengan kemudinya, sedangkan Elia lebih memilih menoleh ke kiri, menatap jalanan dan pengemudi lain. Elia tahu, fokus Wirasena saat ini adalah pasien gawat darurat yang sedang menunggunya di meja operasi, bukan masalah mereka atau perasaannya.

Mobil berhenti di area parkir yang disiapkan khusus untuk dokter. Letaknya lebih dekat ke gedung utama rumah sakit.

“Saya tunggu di sini saja,” putus Elia tanpa melihat Wirasena.

“Ikut aku turun.” Wirasena keluar dari mobi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status