Share

Bab 12- Pentas Seni Sekolah

Setelah telur yang kubuat matang, mereka kusajikan di atas piring dan kutinggal mandi. Seusai mandi semua orang sudah bangun dan telur yang kurebus habis tak tersisa. Kak Aimi menghampiri kamarku, ia mengetuk pintu sambil cengengesan berterima kasih.

“Eh iya, hari ini kami bawa mobil dari tempat kerja. Nanti berangkatnya bareng aja yaa?”

“Eh gak usah lah kak, deket juga sekolahan.”

“Udah gapapa sekalian.. Aku juga pengen liat sekolahanmu.” Normalnya seorang kak Aimi, ia terus memaksaku dengan berbagai macam alasan. Aku pun kalah untuk tetap pada pendirianku.

“Ini parkir di depan boleh kan ya?”

“Boleh kok kak.”

“Apasih, Hikkun gitu aja tanya.”

“Ya elah Mii, sinis amat lu, lagian bener dia tanya dulu. Masa mau seenak sendiri di jalan.” Sahut kak Usa yang membuat kak Aimi ngambek.

Tak lama, aku turun dari mobil dan berterima kasih atas tumpangannya. Mobil itupun melaju pergi setelah kami saling menyemangati satu sama lain. Guru yang menggengam tongkat berukuran seda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status