Share

Part 41. Ibu

“Kau mau berjanji padaku, kan?” desaknya. Kudengar dari nada bicaranya, sepertinya dia benar-benar dalam kesulitan jika aku melakukan apa yang dilarang. Kalau begini, aku jadi penasaran dengan bagaimana sosok ibu yang sebenarnya.

“Ibu ... bagai ... mana?” tanyaku. Dengan masih memejamkan mata, aku ingin mendapat jawaban.  Biar saja. Aku ingin mengumpulkan tenaga dulu.

“Selama aku bersamanya, beliau tidak pernah terlihat berbahaya. Rupanya tak lebih cantik dariku, tentunya karena beliau sudah tua. Tapi, jangan remehkan kekuatannya saat marah. Kursi yang tak bersalah bisa saja hancur dalam sekejap mata. Ah, satu lagi! Jika aku mirip Mom, maka kau adalah duplikat Dad. Hanya saja, mata Dad berwarna merah, sedangkan kau hitam,” jawabnya.

Senang rasanya, begitu mendengar sebagian dari diriku mirip orang tuaku. Apalagi, selama ini paman hanya menceritakan bagaimana perlakuan ibu dan ayah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status