Share

Dendam Dan Cinta
Dendam Dan Cinta
Penulis: RahayuCha02

Kritis

"Tidak akan kubiarkan mereka hidup dengan tenang, nyawa harus ditukar dengan nyawa!"

Dengan kepalan tangan Bryan memukul meja hingga semua yang ada diatasnya berantakan, matanya  merah melotot dan giginya menggeretak menahan amarah yang dahsyat. Pria 23 tahun ini seperti sedang mengalami suatu kejadian yang membuatnya begitu sangat marah. Ada apa gerangan?

____

Flashback

di sebuah rumah sakit kota, Bryan berlari menghampiri dua orang dengan tergesa-gesa. Kedua orang tersebut terlihat tengah menangis.

"Pah, apa yang terjadi kenapa Anjani dibawa ke sini, dan bagaimana keadaannya?" Tanyanya kepada pria paru baya yang duduk di kursi rumah sakit sambil menangis.

"Nak Bryan, Anjani kritis tadi pagi kami menemukan dia tergeletak di kamarnya dan dari mulutnya keluar busa, sepertinya dia mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun." Jawab Ridwan,dia adalah ayah dari Anjani, wanita yang kini berjuang antara hidup dan mati.

Mendengar pernyataan Ridwan, Bryan langsung terduduk lesu tatapannya kosong dan hatinya terasa perih. Kemudian, seorang wanita menghampirinya dan langsung melempar Bryan, dia adalah Anita ibu dari Anjani.

"Plak, ini semua gara-gara dirimu, andai malam itu kau tidak membawa putri kami Mungkin dia tidak akan mengalami hal yang mengerikan itu." Anita menyalakan Bryan atas apa yang menimpa Anjani.

Anjani adalah kekasih Bryan, bukan hanya kekasih tetapi sebentar lagi mereka akan bertunangan. Akan tetapi, sebuah kejadian yang dialami Anjani membuat pertunangan mereka ditunda. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Anjani, mengapa dia sampai mencoba untuk mengakhiri hidupnya?

____

Flashback ke beberapa hari sebelumnya.

Jadi, seminggu yang lalu Bryan mengajak Anjani pergi ke kafe untuk berkencan, akan tetapi saat mereka tengah makan malam, ponsel Bryan berdering dan itu merupakan panggilan dari ayahnya. Setelah dijawab, ayahnya meminta  untuk menjemput adiknya yang baru kembali dari Singapora dan kebetulan pesawatnya mendarat di malam hari. Sebenarnya ayahnya lah yang akan menjemputnya tetapi tiba-tiba ada urusan mendadak yang mesti ia kerjakan sehingga dia tidak bisa, itulah mengapa dia meminta Bryan untuk menggantikannya.

karena kebetulan malam itu Anjani juga ingin ke rumah sahabatnya untuk mengerjakan berkas penting dari tempat ia bekerja, membuatnya tidak bisa pergi bersama dengan Bryan. Oleh karena itu,  setelah berbincang akhirnya Anjani memutuskan untuk pergi sendiri ke rumah Santi tanpa harus diantar oleh Bryan. awalnya Bryan ingin mengantarnya akan tetapi Anjani menolak dengan alasan jika adiknya lebih penting saat itu.

"Kamu yakin mau pergi sendiri ke rumah Santi, aku kan bisa mengantarmu dulu sebelum ke bandara?" Tanya Bryan sekali lagi pada sang kekasih.

"Iya tidak apa-apa, lagi pula mustika mungkin sudah menunggu di bandara saat ini, kan kasihan dia pasti sangat lelah setelah perjalanannya. Aku minta maaf karena tidak bisa menemanimu." Jawab Anjani yakin.

"Hmm, ya udah deh sayang, mestinya aku yang minta maaf karena tidak bisa mengantarmu." Ujar Bryan dengan raut wajah menyesal.

"Tidak apa-apa sayang, ya sudah aku pamit sekarang ya, Santi mungkin sudah menungguku." Ujar Anjani menenangkan pacarnya.

"Baiklah sayang, aku akan menemanimu sampai taksi datang." Bryan dengan terpaksa membiarkan Anjani pergi sendiri.

Setelah membayar makanan,  Bryan dan Anjani keluar dari kafe, lalu mereka berdua menunggu taksi yang sebelumnya sudah dipesan oleh Bryan. Selang beberapa saat akhirnya taksi itu pun tiba, dan sekali lagi Anjani pamit pada Bryan. Tapi entah mengapa waktu itu Bryan seolah mendapat firasat sehingga dia tidak rela jika Anjani pergi dengan taksi. Akan tetapi Anjani terus meyakinkannya hingga ia  mau melepasnya pergi.

"Aku pergi yah." Ujar Anjani sambil tersenyum.

Bryan hanya membalas senyum sang kekasih, setelah itu Anjani masuk ke taksi dan berlalu pergi. Bryan masih berdiri di sana hingga taksi yang ditumpangi Anjani hilang dari pandangannya. Barulah setelah itu ia masuk ke mobilnya dan bergegas menuju bandara.

____

Kini Bryan dan adiknya mustika, sudah tiba di rumah. Ibunya yaitu Siska sangat senang menyambut kedatangan putrinya yang kini kembali setelah menempuh pendidikan di Singapora selama 4 tahun. Bryan yang merasa cemas tanpa alasan bergegas pergi ke kamarnya dan langsung menghubungi Anjani. Akan tetapi ponsel Anjani tidak bisa dihubungi seketika rasa cemas dibenaknya bertambah besar, ia lalu menghubungi Santi untuk memastikan jika sang kekasih ada di rumahnya.

"Hallo!" Jawab Santi dari seberang telepon.

"Halo Santi, aku Bryan bisa aku bicara pada Anjani, karena aku tidak bisa menghubungi ponselnya.." ujar Bryan.

"Anjani? Dia tidak ada disini." Jawab Santi bingung.

"Apa, katanya tadi dia ingin ke rumahmu untuk mengerjakan berkas, tolong jangan berbohong Aku tahu Anjani pasti ada bersamamu kan." Ujar Bryan Tak percaya.

"Maksud kamu apa sih, Memang benar kok Anjani tidak ada disini, lagipula mengapa aku mesti berbohong." Ujar Santi semakin bingung.

"Kamu yang benarlah aku tahu Anjani ada di rumahmu, mungkin dia marah padaku karena tidak mengantarnya tadi." Lagi-lagi Bryan Tak percaya.

"Lah, memang tidak ada Bryan. kemarin dia memang mengatakan akan datang, tapi dari tadi Aku menunggunya, namun Anjani tidak muncul juga ,aku berpikir dia tidak akan datang." Jelas santi sedikit kesal.

Mendengar pernyataan Santi, hati Bryan langsung campur aduk. ia lalu memeriksa jam tangan miliknya dan terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam.mendapat keheningan dari panggilan Bryan, Santi kembali bertanya.

"Bry, ada apa,  semuanya baik-baik saja kan?" tanya Santi,  namun tidak ada jawaban dari Bryan dan justru panggilannya terputus. 

"Lah kok dimatikan sih."  Ujarnya agak kesal.

"Apa yang terjadi, kenapa Bryan terdengar begitu cemas, ada apa dengan Anjani?" Gumamnya bertanya-tanya.

Di sisi lain,  Bryan panik dan sekali lagi menghubungi Anjani, namun hasilnya tetap sama, ponsel Anjani tidak aktif. Bryan lalu mencoba menghubungi rumah Anjani akan tetapi Anita mengatakan jika Anjani belum kembali.

Deg.... Perasaan Bryan semakin tidak karuan, dia panik sekaligus cemas tentang keberadaan sang kekasih saat ini. Dan tanpa berpikir panjang ia menyambar kunci mobil di atas meja dan langsung bergegas pergi mencari Anjani.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status