Share

104. Siasat Pasang Umpan

“Gawat Kenapa?” Suara yang sang panglima perang itu rindukan terdengar nyaring. Senapati Khandra menoleh ke arah belakang. Rengganis tampak cantik tersenyum menggunakan kain sari berwarna hijau.

“Permaisuri Rengganis,” panggil Khandra. Lelaki itu berjalan mendekat dengan malu-malu. Rasa bahagia tidak terlukiskan dengan kata.

“Aku merindukan dirimu, Khandra,” kata Rengganis terlebih dahulu saat melihat Khandra menundukkan kepala memberi hormat. Wanita itu menghambur ke pelukan Khandra sebelum lelaki tersebut menyatukan tangan ke depan membentuk hormat.

“Aku dengar Raja Arutala sudah dalam perjalanan menuju Istana Baskara. Kita tidak bisa berlama-lama di sini mari kita berbincang sembari kembali!” ajak Senapati Khandra.

Tawa Rengganis berderai, “Aku tidak menyangka Raja Arutala bertindak cepat, pasang umpan untuk melemahkan pertahanan Abra berhasil,” ungkap Rengganis. ‘Aku ingin lihat siapa dari mereka berdua yang bertahan. Mereka tidak akan sadar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Khandra cemburuuuu.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status