Share

27. Tamak

Brak! Abra menggebrak meja membuat air dalam gelas tumpah. Makanan yang disajikan pun tumpah dari tempatnya. Kepala terasa panas, lelaki itu tidak bisa lagi menahan emosi, dengan kasar menyibak isi meja. Saat ini dia sedang berada di tempat makan Istana Utama di ruang pribadi khusus raja.

Prang! Bruak! Perkakas dan benda makan berjatuhan ke lantai.

"Sial, mengapa mereka mempersulit keadaanku. Ingin sekali aku bunuh mereka semua, setan alas!" umpat Abra menghiraukan status 'Raja' yang tersemat.

Beberapa dayang menatap dengan gemetar, takut menjadi sasaran amarah Abra yang. Lelaki itu bangkit dari duduk melotot ke arah pintu yang terbuka. Ki Kastara masuk ke dalam bersama Khandra. Dia mendengkus seraya berkacak pinggang.

"Kenapa dia ikut masuk?" tanya Abra menududing Khandra.

"Dia anak buahku," kata Ki Kastara.

"Cecunguk itu murid Empu Jagat Trengginas, ingat!" bentak Abra.

'Gawat, bagaimana jika mereka mencurigai diriku?' tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
calon kayana itu hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status