Share

Angsa Hitam

“Daffin!”

Suara khas itu bergema dari arah luar. Walau Ervan tak pernah bersikap terlalu ekspresif, tapi kali ini keterkejutannya tak lagi bisa tertutupi. Dia memandang Adhira tak percaya.

“Kenapa? Terkejut ya?” ujar Adhira. Dia melangkah masuk ke rumah beraroma lavender itu tanpa dipersilakan.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Ervan.

“Apa lagi? Menjadi guru lesmu tentu aja.”

Ervan antara meremehkan bercampur resah. Mereka sama-sama tahu kalau Adhira hanya memiliki kelebihan di bidang matematika dan Ervan tentu saja sangat lemah di mata pelajaran itu.

“Kamu sepertinya masih belum bisa terima ya?” timpal Adhira. “Aku juga sebetulnya tak punya pilihan. Kamu tahu betapa sulitnya soal ujian yang dikasih Bu Tamara waktu proses perekrutan? Dia benar-benar tidak berperikemanusiaan.”

Adhira menjelajahi bagian dapur dan meraup makanan sendiri.

“Tapi tak a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status