Share

Lumba-lumba

Ketidakdisiplinan Adhira tampaknya tak pernah bisa terbendung oleh sejuta peraturan yang dibuat sekolahnya itu. Hari ini Adhira kembali masuk terlambat. Karena tahu akan dihukum, sebuah ukulele hitam telah diselempangkan ke bahunya. Dia siap bernyanyi jika memang diminta bernyanyi. Bahkan Adhira juga melapisi wajahnya dengan tabir surya, jaga-jaga kalau diminta untuk berdiri di bawah tiang bendera.

“Adhira! Kamu ini belum jera juga ternyata,” oceh Bu Kara yang tengah membagikan balok sabun ke masing-masing murid. “Tiap kali pelajaran saya kamu selalu terlambat.”

Adhira juga tidak pernah memprediksi kalau dirinya akan selalu terlambat di pelajaran guru kesenian itu. Bu Kara menghela napasnya pasrah. Dia sudah melihat Adhira masuk dengan alat musik kecil itu.

“Jadi, kamu mau nyanyi lagi?”

Adhira mengangguk. Teman-teman yang lain langsung bersorak. Meski setiap kali selalu kesal dengan suara sumbang Adhira, mereka senang a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status