Share

Krim Malam

Selama proses persidangan berlangsung, Adhira harus tinggal di rutan. Tentu Ervan memastikan Adhira tak mendapatkan perlakuan buruk di tempat tersebut. Dia bahkan memenuhi seluruh kebutuhan Adhira hingga yang paling kecil.

Obat-obatan diantar olehnya setiap hari tanpa terputus. Makanan dibuatkan khusus oleh koki dari kediaman Sadana. Ervan mengunjunginya sepanjang waktu, baik sebagai teman atau sebagai dokter pribadi.

Adhira sempat menolak kedatangan Ervan karena malas menghadapi gunjingan para napi dan petugas di rutan, tapi dia tahu itu hanya akan membuat Ervan makin gencar dan menyulut masalah baru.

“Apakah mereka memberimu kudapan sore?”

“Iya. Mereka mengantarnya tiga kali hari ini.”

“Dan, apakah selimut yang diberikan cukup hangat? Aku akan menggantinya bila kamu merasa kurang tebal.”

“Sudah hangat. Aku seperti raja yang terpenjara sekarang.”

“Apa kamu memakai krim malam yang kuberikan?”

“Krim apa?”

“Krim….” Ervan tak bisa melanjutkan. Krim itu harus dioleskan di area agak pribad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status