Share

Penyuguhan Teh

Adhira menoleh. Bibirnya bergetar. Dia memicing tajam meredam kengerian. Wajah Lodra menyeret fragmen masa lalu ke ingatannya.

Saat Adhira memalingkan wajahnya ke arah laut, Lodra langsung mencengkeram dagunya dengan erat.

“Lepaskan dia!”

“Kamu ada di bawah kuasaku, Adhira. Pantaskah memerintahku seperti ini?”

Adhira menyergah tangan Lodra dan mundur ke penyangga teras. Dia melirik ke jurang yang berupa batu karang itu.

“Lepaskan adikku!”

“Aku dan Kiara akan menikah. Kenapa kau yang marah?”

“Aku tidak akan membiarkannya menikahi bajingan sepertimu.”

“Kami sama-sama setuju dengan pernikahan ini. Tidak ada pemaksaan. Kudengar dia juga sudah tidak mengakuimu sebagai kakaknya.”

“Dia tidak mencintaimu.”

“Dan menurutmu kau mencintaiku?”

“Kau tidak pantas dicintai.”

Api amarah membara di balik bola mata Lodra. Dia mencengkeram kedua tangan Adhira dengan erat dan mendorongnya hingga ke dinding penyangga.

Di saat yang bersamaan, Adhira merasa dirinya pusing dan lemah. Ketakutan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status