Share

Itu Bukan Kesenangan!

Kuswan menggeletakkan jenazah Kiara di lantai, lalu melangkah ke pintu keluar. Namun ketika kakinya melangkah di depan pintu, dua penjaga langsung melemparnya ke tengah-tengah aula.

“Kalau kalian patuh pada ucapanku harusnya tak perlu ada adegan seperti ini,” ucap Lodra. 

“Ervan, kamu kan tidak sempat minum teh beracun itu, kamu bisa menolong kami.” Gerwin masih enggan menandatangani berkas yang diserahkan Lodra padanya.

“Aku juga tidak minum teh yang beracun,” timpal Adhira.

Entah kenapa dia merasa gembira melihat para anggota aliansi itu sekarang memohon pada Ervan.

“Meminta bantuan pada buronan sepertimu?” Gerwin mendengus tak rela.

“Ya sudah, aku juga tak sudi membantu. Daffin, papah aku keluar dari sini. Biarkan orang-orang ini dengan harta yang berlimpah ruah ini saling tikam-menikam!”

Adhira mendekati tubuh Kiara dari lantai yang masih berada dalam dekapan Kuswan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status