Share

Persamaan Tak Terhingga

Hujan baru mengguyur kota ini saat menjelang sore. Untuk pertama kalinya Adhira bisa datang ke bimbingan matematika yang sempat ditawarkan Bu Tamara beberapa waktu lalu. Hanya ada segelintir murid yang ada dalam ruangan tersebut. Kelas besar ini terbagi menjadi beberapa kelompok sesuai peminatannya masing-masing.

“Kamu datang juga akhirnya.” Bu Tamara menyambut dengan nada datar. Ada dua orang siswa yang juga tengah mengerjakan soal yang ada di selembar kertas. Ketika alarm berbunyi, mereka langsung meletakkan pensilnya.

Adhira mengambil tempat di belakang mereka.

“Tidak usah duduk terlalu jauh. Kita di sini hanya berempat.”

Bu Tamara mengeluarkan sekaleng soda dari tas kecilnya itu. Dia membaginya pada setiap murid yang ada. Tampaknya anak-anak jenius ini memiliki keistimewaan khusus untuk tidak perlu mematuhi peraturan sekolah yang ketat itu. Bahkan Adhira bisa melirik salah satu dari siswa itu hanya datang menggunakan sandal jep

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status