Share

Jago Matematika

Berita tentang kematian Tuan Besar Semias Defras dengan cepat sampai ke telinga orang-orang di sekolah. Perbincangan tentang siapa yang akan meneruskan kekayaan keluarga konglomerat itu menjadi topik hangat di kalangan pengusaha. Adhira melangkah menuju ke perpustakaan sekolah untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai penyelidikan kematian yang baru terjadi itu.

Ervan seperti biasa sudah duduk dengan buku tebal terbuka di hadapannya. Beberapa perempuan berbisik-bisik di balik rak buku sambil sesekali mengintip ke arah Ervan. Jelas, Ervan tidak akan menghiraukan hal tadi. Dia manusia paling dingin yang cukup disegani oleh murid lain. Hanya dengan jelitan matanya, Ervan bisa membuat manusia di depannya ketar-ketir.

“Daffin!” Adhira langsung mengambil tempat di samping Ervan. “Baca apaan? Serius sekali.”

Ervan tak melepaskan pandangannya dari buku di depannya.

“Eh, pinjam aksesmu, dong,” pinta Adhira memelas. “Aksesku hilang.”

Ervan mengernyit

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status