Share

Penyelidikan

“Lepaskan dia!”

Sontak perempuan itu terperangah. Tapi dia tak segera menyerah. Anak perempuan tersebut menangis tertahan.

“Hei, kamu itu siapa? Ini anak saya. Terserah saya mau apain anak saya!”

“Anakmu? Mana ada ibu sepertimu? Memukul-mukul anaknya sendiri,” tukas Adhira membara.

“Eh, kamu itu siapa sih? Tidak usah mengurusi saya.”

Perempuan tadi segera menggendong balita perempuan tersebut dari bawah terminal. Seolah ujaran Adhira tak berarti, dia kembali menuntaskan misinya mengemis di jalanan.

Adhira makin keki. Dia menyusul ibu tadi ke jalanan. Saat ibu tadi berhenti di sebuah mobil sedan putih, Adhira segera mengetuk jendela mobil itu. Tanpa disangka di dalamnya ada Pak Wisman. Yang duduk di bangku belakang tak lain adalah Ervan. Perselisihan antara perempuan dan Adhira belum sulut saat dia menadah tangannya di depan kaca.

“Jangan dikasih!” Adhira langsung berkata lant

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status