Baru saja turun dari mobil, terdengar sapaan dari belakang, Alex dan Hana pun sontak menoleh. "Hai Alex!" sapa Selena. "Jangan sok akrab denganku!" ucap Alex. seketika membuat perempuan itu sedikit merasa geram namun, berusaha untuk menahan. "Kamu jangan galak-galak begitu dong, seorang CEO itu harus memiliki etika yang baik agar tidak terlihat buruk dari masyarakat. Apalagi, kamu ini seorang pengusaha yang begitu teroandang dan paling populer di Negara bahkan luar negeri!" ucap Selena. "Pantasan saja sekarang, kamu malah jadi sok akrab begitu denganku. Rupanya, kamu sudah siapa aku sebenarnya!" ucap Alex tersenyum kecut. "Aku tidak menyangka ternyata kamu adalah, seorang pengusaha terkenal dan memiliki aset perusahaan di mana-mana. Heran juga sama kamu Hana, kok bisa ya, dapat pria se kaya raya Alex ini padahal kamu sekarang itu seorang janda. Aku curiga kalau jangan-jangan kamu ini pakai pelet ya, buat meluluhkan hati pria yang kaya raya!" ucap Selena. "Jaga mulut kamu ya, Se
"Bagaimana ini, Pak? seluruh karyawan mogok kerja kerja dan meminta hak nya bulan ini. Mereka semua meminta gaji nya!" ucap asisten Dimas. "Aku pasti akan mencari keluarnya, sampaikan pada mereka bahwa semua ini akan cepat di selesaikan.""Baik Pak, kalau begitu saya permisi."setelah Dava asistennya keluar, Dimas mengusap rambutnya dengan kasar dia benar-benar frustasi dengan masalah yang bertubi-tubi menyerangnya. perusahaannya saat ini memang sudah di ujung tanduk kebangkrutan, dan ini semua adalah campur tangan dari Alex yang sengaja mengambil alih seluruh investror perusahaan Dimas. Alex hanya ingin mengambil kembali hak Hana karena, perusahaan tersebut adalah milik Hana yang di rebut oleh Dimas. "Sial sial sial, kenapa semuanya jadi malah berantakan begini. Aku sudah kehilangan Hana istriku dan sekarang apa aku juga akan kehilangan semua harta ini, harta yang sudah lama ku inginkan dan bahkan aku sengaja merebutnya dari Hana karena aku takut untuk hidup miskin lagi. Tapi, ken
pagi ini, matahari bersinar begitu terangnya. Hana sedang sibuk mengurus segala urusan bisnis barunya. Hari ini, Hana akan meresmikan butik barunya dia begitu terlihat bahagia dan bersyukur atas semua ini. Hana pun segera menuju tempat butiknya berada bersama dengan anak semata wayangnya Azizah, perempuan itu begitu semangat tidak ada lagi kesedihan yang terpancar di wajahnya. Baginya, hari ini adalah awal dari segalanya. Dia akan melupakan segala rasa sakit masalalu nya bersama dengan seseorang yang pernah begitu ia cintai. Tapi, pria itu malah mengkhianatinya hingga membuatnya harus pergi melupakan segala rasa cinta nya itu. Dan saat ini, Hana sudah bisa dikatakan lebih baik lagi dari sebelumnya. sebuah gedung berlantai dua dengan nuansa berwarna putih, itulah butik Hana saat ini, sebuah tempat untuk dirinya memulai lagi dari nol. Hatinya sungguh sudah ikhlas atas seluruh harta yang telah di rebut oleh suaminya sendiri, maka dari itu Hana hanya ingin fokus pada bisnis butiknya sa
Seprti biasa, ketika pagi Hana sudah berkutat di dapur memasak sarapan untuk suami dan anaknya. Hana memasak nasi goreng dengan telur dadar. Meski masakannya itu terkesan sangat sederhana, tetapi suami dan anaknya sangat menyukai makanan itu. Dimas sangat menyukai nasi goreng pake telur dadar pada saat sarapan pagi. Aroma masakannya kini memenuhi seluruh ruangan hingga tercium oleh Dimas yang masih tertidur. Dimas pun terbangun karena aroma masakan yang begitu harum dan menggoda iman di kala waktu pagi. perutnya langsung keroncongan mencium aroma tersebut, dan ia yakini, bahwa itu adalah masakan Istrinya. Dimas pun buru-buru keluar kamar untuk menyusul istrinya ke dapur. "Wah, ternyata kamu sudah memasak sepagi ini Sayang. Aromanya sudah membuatku sangat lapar." "Yasudah mandi dulu gih, abis itu baru sarapan.""Apa enggak boleh aku makan dulu aja? abis itu baru mandi."" enggak boleh Mas, mandi dulu baru sarapan Nanti kamu telat loh ke kant
Siang itu, Dimas akan bertemu dengan clien nya di sebuah restoran. Dava menelponnya untuk segera menuju tempat yang sudah di tentukannya . Dimas akhirnya terbangun dikala mendengar ponselnya berbunyi, setelah melakukan aktifitas yang panas bersama Bianca pagi itu dia tertidur hingga menjelang siang. Dimas segera membersihkan diri, lalu segera berangkat ke tmpat meeting nya siang ini. Tidak butuh waktu lama, akhirnya Dimas pun sampai dan langsung melakukan meeting bersama clien nya. Satu jam berlalu akhirnya meeting mereka pun selesai, namun tiba-tiba Bianca muncul di depannya lalu meminta Dimas untuk menemaninya jalan ke mall siang ini. "Lho, kamu kok ada disini Bi? Tanya Dimas kaget." "Aku sengaja menyusulmu kesini Sayang, anterin aku jalan dong Sayang! Aku mau belanja ke mall, udah satu minggu aku enggak pernah shopping.""Tapi Bi, itu bahaya! Kalo kita ke mall bisa-bisa ada yang mengenaliku, disana kan t
Bab 3Dimas dan Hana sedang berada dikamar! "Mas, apa boleh aku bertanya?" ucap Hana. "Ya boleh dong Sayang, emangnya kamu mau nanya apa?" ucap Dimas. "Apa kamu mencintai ku mas?""Apa kamu akan selalu setia kepadaku?" Dimas seketika terhenyak! dia terkaget mendengar pertanyaan yang di lontarkan Hana kepadanya. "Kamu kenapa bertanya seperti itu sayang, apa kamu meragukan kesetiaanku padamu? bukankah selama ini sikapku selalu manis terhadapmu. Dan lagi aku sangat mencintaimu, dari dulu hingga sekarang perasaan cinta dan sayangku kepadamu tidak pernah berubah Hana.""Kaulah satu-satunya wanita yang ku cintai di dunia ini, percayalah! Aku tidak mungkin mengkhianatimu." Ada perasaan bersalah dihatinya, mengapa ia bisa terjerat skandal perselingkuhan bersama Bianca. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Dia pun juga kini tidak bisa melepaskan Bianca, sebab saat ini dia juga sangat menyayangi Bianca.
Bab 4* * *Dimas dan Bianca kini tengah selesai melakukan aktifitas panasnya di pagi hari, dimas pun segera pamit pergi takutnya akan telat di meeting pagi ini. "Sayang aku pergi dulu yah, terimakasih atas pelayananmu yang selalu membuatku melayang. Aku selalu merasa puas jika melakukannya bersamamu!" ucap Dimas kepada Bianca. "Makanya nikahin aku secepatnya Sayang, agar kita bebas melakukannya setiap saat dan aku akan memberikan kepuasan setiap saat kepadamu jika kita sudah resmi menikah." jawab Bianca. "Sabar yah Sayang, aku janji! Aku pasti akan menikahimu, hanya saja aku meminta mu untuk bersabar hingga menemukan waktu yang tepat untuk ku katakan semua ini pada Hana." "Baiklah, aku akan selalu sabar menunggumu Sayang. Tapi ingat yah jangan lama-lama!" ucap Bianca. "Iya Sayang aku janji akan secepatnya berbicara ke Hana, Ya sudah aku pergi dulu yah?" Sambil mengecup lembut bibir kekasih nya itu.
Bab 5Hana yang saat ini sedang berbelanja di sebuah supermarket, dia memilih segala macam kebutuhan dapurnya untuk satu bulan ke depan. Setelah dirasa sudah cukup dan lengkap, Hana pun segera menuju ke kasir untuk membayarnya. Setelah selesai berbelanja, Hana pun segera pulang kerumah. Sesampainya dirumah dia memasak makan malam untuk suaminya. Dia memasak steak, ayam goreng kecap, dan tumis capcai kesukaan suaminya. Dari dulu Hana selalu memasak makanan untuk suami dan anaknya dengan tangannya sendiri, dia memang memiliki seorang pembantu. Namun, untuk urusan masak memasak dia selalu turun tangan langsung. Bukan apa-apa, dia hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya. Setiap apa yang akan masuk ke dalam perut suami dan anaknya itu harus dalam pengawasannya sendiri. Setelah lama berkutat di dapur, akhirnya masakannya pun selsai semua. Hana pun segera menatanya diatas meja kemudian dia segera kekamar untuk mandi dan si