Bab 4
* * *Dimas dan Bianca kini tengah selesai melakukan aktifitas panasnya di pagi hari, dimas pun segera pamit pergi takutnya akan telat di meeting pagi ini."Sayang aku pergi dulu yah, terimakasih atas pelayananmu yang selalu membuatku melayang. Aku selalu merasa puas jika melakukannya bersamamu!" ucap Dimas kepada Bianca."Makanya nikahin aku secepatnya Sayang, agar kita bebas melakukannya setiap saat dan aku akan memberikan kepuasan setiap saat kepadamu jika kita sudah resmi menikah." jawab Bianca."Sabar yah Sayang, aku janji! Aku pasti akan menikahimu, hanya saja aku meminta mu untuk bersabar hingga menemukan waktu yang tepat untuk ku katakan semua ini pada Hana.""Baiklah, aku akan selalu sabar menunggumu Sayang. Tapi ingat yah jangan lama-lama!" ucap Bianca."Iya Sayang aku janji akan secepatnya berbicara ke Hana, Ya sudah aku pergi dulu yah?" Sambil mengecup lembut bibir kekasih nya itu.Setelah sampai dikantor, beruntung Dimas tidak terlambat mengikuti meeting. Dia pun segera memasuki ruang meeting dengan terburu-buru. Sebab , clien nya sudah berada didalam."Selamat pagi pak Alex, senang bertemu dengan anda!" ucap Dimas ramah. Dia begitu bahagia karena bisa mengajak clien nya ini bekerja sama setelah sekian lama. Dia adalah " ALEXANDER LUDWIK" seorang CEO perusahaan yang terkenal nomor satu di dunia perbisnisan. Alexander adalah pewaris tunggal dari perusahaan papanya, selain itu dia juga memiliki perusahaan sendiri yang di bangunnya dari nol tanpa bantuan ke dua Orang Tuanya. Hingga saat ini perusahaannya itu mampu berkembang pesat hingga menjadi incaran para pebisnis untuk bisa mengajaknya bekersama.Sikapnya yang tegas dan sangat arrogan, serta wajahnya yang sangat tampan, dan badannya yang kekar mampu menjerat semua wanita mana saja yang diinginkannya.Namun, Alex bukanlah seseorang yang mudah menyukai Wanita. Dia begitu pemilih dalam soal Wanita, luka di masa lalu membuatnya seakan trauma untuk kembali menjalani hubungan yang serius berasama dengan seorang wanita."Senang bertemu dengan anda kembali pak Dimas!" jawab Alex.Dimas pun memulai meetingnya pagi ini, dia melakukannya dengan sangat matang dan teliti. Sebab dirinya tidak ingin melakukan satu kesalahan saja dimata Alex, dia begitu menginginkan kerjasama ini bersama dengan perusahaan Alex.Hingga meeting pun selesai, dan Alex menyukai segala ide-ide pokok yang disampaikan oleh dimas menyangkut dengan kerjasamanya ke depan.Tanpa berpikir panjang Alex pun menyetujui kontrak kerjasama itu, dia serahkan semuanya kepada sang asisten kepercayaannya Doni untuk mengurus segala keperluan kontrak kerjasama."Maaf Pak Dimas , saya serahkan semuanya kepada asisten saya. Karena saat ini saya sedang ada janji diluar trimakasih, senang berkerjasama dengan anda!" ucap Alex tegas."Baik Pak Alex, trimakasih karena sudah mau menerima kontrak kerjasama dengan perusahaan saya pak!" balas Dimmas.Alex pun segera berlalu dari ruang meeting, dia buru-buru karena ada janji dengan mamahnya yang baru saja datang dari luar negeri untuk makan siang bersama di sebuah restoran.* * *Disisi lain, Hana yang berusaha untuk tetap bersikap tenang dan tidak mau terlalu memikirkan persoalan bukti transfer itu pun mengalihkan perhatiannya dengan aktifitas lain. "Mending aku makan siang di luar aja deh , sekalian belanja bulanan buat kebutuhan dapur." Hana pun segera bersiap-siap, lalu melajukan mobilnya.Tidak butuh waktu lama, Hana pun sampai di sebuah restoran mewah langganannya dari dulu. Dia segera masuk kedalam restoran tersebut!Tiba-tiba suara tabrakan terdengar. BRUK! Hana terjatuh karena tiba-tiba tertabrak dengan seseorang di pertengahan pintu.Alex pun meringis kesakitan karena tidak sengaja menabrak seorang perempuan pada saat dia berlari untuk segera masuk ke dalam restoran, dia terburu-buru karena tidak ingin membiarkan mamanya menunggu kelamaan."Auhhh," suara rintihan dari seorang perempuan cantik yang ditabraknya pun terdengar."Maafkan aku Nona, aku benar-benar tidak sengaja menabrakmu!" ucap Alex.Hana pun berdiri dengan bantuan Alex."Tidak apa Tuan, lain kali kalau jalan hati-hati dong kan sakit!" ucap Hana terlihat sedikit kesal."Baik Nona, lain kali saya akan lebih berhati-hati. Apa ada yang sakit atau terluka? Jika ada saya bisa mengantarkan Nona ke Rumah Sakit.""Tidak perlu Tuan, trimakasih! Kalau begitu saya duluan masuk?" Hana pun berlalu meninggalkan Alex."Luar biasa!" kata itu terucap dari mulut Alex. yah! Baru kali ini dia memuji perempuan, setelah sekian lama kali ini dia benar-benar merasa ada yang aneh saat bertemu dengan Hana."Siapakah Gadis itu? Mengapa hatiku bergetar hebat pada saat bertemu dengannya. Aku harus menemukannya kembali dan menanyakan namanya serta nomor ponselnya!" ucap Alex. Alex pun memasuki restoran tersebut dan mencari-cari keberadaan Hana, namun sayang dia tidak dapat menemukan keberadaan Hana. Dari ke jauhan terdengar teriakan seorang perempuan yang menyebut namanya, dan dia adalah mama Alex.Dia pun segera melupakan misinya untuk mencari tahu keberadaan hana, lalu beralih menuju tempat duduk mama nya."Maafkan aku Mah, aku sedikit terlambat karena tadi ada sedikit kecelakaan diluar."Mama Alex pun seketika panik, "APA? KAMU KECELAKAAN? OH TUHAN, KAMU KENAPA BISA KECELAKAAN SAYANG APA ADA YANG TERLUKA AYO KITA SEGERA KERUMAH SAKIT!" ucap mama Alex panik.Alex pun seketika menepuk jidatnya."bukan kecelakaan mobil mama? Hanya insiden kecil, tadi sebelum Alex masuk tidak sengaja menabrak seseorang di pintu masuk. Karena Alex terburu-buru makanya Alex tidak sengaja menabrak orang itu.""Huft! Mama pikir kamu kecelakaan lalu lintas, kamu hampir buat Mama jantungan lex. Ucap mama Alex lega! Ya sudah kalau begitu mari kita makan Sayang, kamu pasti sudah sangat lapar."Di lantai dua, Hana begitu menikmati makan siangnya sendiri tanpa memikirkan persoalan kecurigaannya saat ini terhadap suaminya. Dia memesan daging steak kesuakaannya dengan jus avocado.Setelah menikmati makan siangnya, hana pun bergegas untuk segera keluar dari restoran dan melanjutkannya ke supermarket untuk berbelanja.Dari kejauhan, tanpa disengaja Alex melihat wanita yang di carinya tadi. Seketika Alex berniat untuk mengejarnya, namun mama nya mengajaknya mengobrol dengan berbagai pertanyaan."Kamu kenapa dan mau kemana?" tanya mamanya."Aduh Mah, bentar yah! Alex harus pergi dulu bentar aja yah Mah ini darurat!" Alex pun segera berlalu meninggalkan mamanya lalu mengejar Hana keluar. Namun sayangnya, hana sudah pergi meninggalkan Restoran tersebut."Shift! bisa-bisanya aku kehilangan jejak. Betapa bodohnya aku yang tidak berpikiran untuk mencarinya di lantai atas tadi, Sesal Alex."Alex pun segera kembali memasuki restoran ke tempat nya makan bersama sang mama."Ihh, kamu itu kenapa sih Sayang? Kok jadi aneh begitu! Memangnya tadi kamu ada urusan apa? sampe pergi buru-buru begitu.""Itu tadi aku melihat perempuan yang aku tabrak tadi ma, makanya Alex mau minta maaf padanya. Tapi sayang dia udah keburu pergi pas Alex sampai diluar.""Mmm, mama curiga nih. Jangan- jangan kamu jatuh hati yah sama perempuan yang kamu tabrak tadi? Soalnya tidak biasanya loh kamu sampai ngejar-ngejar gitu ke permpuan, apalagi hanya alasan ingin meminta maaf. Sangat mencurigakan ini?" ucap mama Alex menyelidiki."Enggak kok Ma, Alex bener-bener cuma mau minta maaf sekalian kenalan juga sih sama orangnya. Hehe!" ucap Alex menyinyir."Emang orangnya bagaiman sih? Sampe kamu jadi terpesona begitu!" tanya mama nya."Cantik banget Ma! udah gitu suaranya lembut banget dan cara berpakaiannya juga sangat sederhana."Alex memang menyukai Wanita yang apa adanya serta make-up yang natural, dia tidak begitu menyukai dengan perempuan yang terlalu bergaya dengan dandanan tebal. Menurutnya itu terlalu norak!"Hm hm, ya udah deh mama do'a kan semoga kamu bisa ketemu lagi sama perempuan itu. Dan jangan lupa kalau udah ketemu kenalin ke mama dan langsung nikahin aja, soalnya kamu tuh udah kelamaan menjomblo. Umurmu sudah ketuaan Alex, sudah 32 tahun tapi kamu belum juga menikah. Mama kan sudah tidak sabar mau menimang cucu." Alex pun hanya tersenyum mendengar ucapan mama nya itu sambil berkata dalam hatinya." Aku harus menemukan perempuan itu bagaimana pun caranya, sudah sekian lama aku tidak merasakan hal seperti ini pada saat bertemu dengan seorang perempuan."Aduh gimana kelanjutannya yah nnti, akankah Alex bertemh dengan hana yang statusnya adalah istri Dimas?Yuk tetap ikuti kelanjutannya yahTrimakasih.Bab 5Hana yang saat ini sedang berbelanja di sebuah supermarket, dia memilih segala macam kebutuhan dapurnya untuk satu bulan ke depan. Setelah dirasa sudah cukup dan lengkap, Hana pun segera menuju ke kasir untuk membayarnya. Setelah selesai berbelanja, Hana pun segera pulang kerumah. Sesampainya dirumah dia memasak makan malam untuk suaminya. Dia memasak steak, ayam goreng kecap, dan tumis capcai kesukaan suaminya. Dari dulu Hana selalu memasak makanan untuk suami dan anaknya dengan tangannya sendiri, dia memang memiliki seorang pembantu. Namun, untuk urusan masak memasak dia selalu turun tangan langsung. Bukan apa-apa, dia hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya. Setiap apa yang akan masuk ke dalam perut suami dan anaknya itu harus dalam pengawasannya sendiri. Setelah lama berkutat di dapur, akhirnya masakannya pun selsai semua. Hana pun segera menatanya diatas meja kemudian dia segera kekamar untuk mandi dan si
setelah Dimas sampai di apartemen Bianca, dia pun segera memarkirkan mobilnya lalu segera menuju kamar Bianca. pagi ini Dimas memang sudah janji akan menemui kekasih gelapnya itu sebelum ke kantor. Hana pun segera mengikuti suaminya itu dari jauh, dan Hana melihat Dimas tengah memasuki salah satu kamar apartemen. "selamat pagi Honey!" ucap Bianca dengan nada yang sangat menggoda kaum pria, dia kini sudah siap. dengan pakaian tempurnya saat bersama Dimas . yah, setiap kali Dimas akan menemuinya di apartemen Bianca selalu memakai lingerie sexy untuk menyambut kedatangan kekasihnya itu. hingga setiap kali Dimas melihat Bianca, hasratnya selalu menggebu-gebu ingin segera menerkam Bianca. Dimas memang sangat menyukai jika Bianca selalu memakai pakaian ini pada saat bersamanya , tubuhnya yang putih mulus serta bokongnya yang montok dan juga ke dua aset kembarnya yang terlihat sangat menggoda dengan balutan lingerie yang begitu terbuka dan tembus pandang. sehingga mampu membuat Darren se
"Sayang kamu dari mana saja, kenapa baru pulang jam segini?" Hana memasuki rumah dengan tatapan datar. "tidak usah mengurusiku mau pulang atau tidak itu bukan urusanmu.""aku mohon Hana, maafkan aku dan aku akan jelaskan semuanya.""sudah berapa lama kamu menjalin hubungan perempuan itu Mas?" tanya Hana. "su-sudah lumayan lama Han!" ucap Dimas sedikit terbata. "jawab dengan jujur, apa kau mencintai wanita itu?" tanya Hana kembali. "sudahlah Sayang, sebaiknya jangan bahas itu lagi. tidak da yang lebih besar selain dari rasa cintaku padaku di bandingkan kepada perempuan lain, aku memang mencintai Selena tetapi aku lebih mencintaimu.""rupanya kau itu lelaki biadab, kau seorrti manusia ya g serakah akan nafsu. kau tidak cukup pada satu perempuan, kau mencintainya dan kau bilang lebih mencintaiku daripada dirinya, itu artinya kau ingin bermain-main dengan rumah tangga kita Mas. jika kau masih ingin bersamaku maka tinggalkan perempuan harammu itu, maka aku akan berusaha meamaafkanmu ke
pagi itu tidak ada lagi kebahagiaan yang terpancar diraut wajah Hana, biasanya ketika pagi dia sudah sibuk membangunkan suaminya dan ketika pagi biasanya akan ada adegan-adegan romantis dulu di ranjang sebelum turun dari ranjang. Hana masih tetap menjalankan perannya sebagai istri, dia masih membuatkan sarapan untuk Dimas serta menyiapkan baju dan keperluan lainnya untuk suaminya itu yang akan pergi ke kantor. tetapi, pagi ini Hana terlihat lebih diam dan lebih terlihat menyedihkan. Dimas yang melihatnya pun merasa sangat bersalah kepada Hana, perasaannya ikut hancur karena saat ini Hana seperti menjauhunya dan mendiamkannya. Dimas oun berusaha mengajak Hana bicara duluan namun ternyata Hana tetap saja diam membisu. Dimas pun duduk di meja makan dan sarapan bersama, Hana tetap mengambilkannya piring dan mengisi nya dengna nasi dan lauk pauk kemudian di berikan padanya tanpa sepatah katah pun yang keluar dari mulutnya. Dimas pun berusaha mengajak anaknya untuk berbicara dan mencari
ahahsuara desahan perempuan dari dalam ruangan membuat Hana gemetsr hebat. "Sayang aku menyukai kalau kau memainkan kedua gunungku ini, lidah mu sangat pandai membuatku melayang!" suara perempuan tersebut. "Aku juga sangat menyukai setiap sentuhan mu Sayang, kau sangat pandai memuaskan nafsu birahi ku itulah membuatku tidak bisa terlepas darimu Sayang!" ucap laki-laki yang sangat dikenali Hana itu. Hana pun sudah tidak tahan dan langsung mendiring pintu ruangan tersebut Hingga memergoki suaminya yang saat ini tengah bercumbu dengan perempuan lain, perempuan yang sangat jauh berbeda dengannya. dia cantik dan sangat fresh bodynya yang sangat bagus serta badannya yang putih mulus membuat Hana semakin insecure. "kau jahat Mas!" hanya kata itu yang keluar dari bibir manis Hana saat ini serta airmata ya g sudah tumoah membasahi seluruh pipinya, hatinya hancur menyaksikan perselingkuhan suaminya sendiri yang je dua kalinya bersama dengan perempuan yang sama dan ke dua kali itu pula se
"Dasar brengsek! sialan kamu Mas, aku benci sama kamu. aku tidak menyangka kau tega mengkhianati pernikahan kita yang sudah berjalan selama 7 tahun, kau lebih memilih perempuan itu demi istri dan anakmu. aku benci, aku benci kamu!" teriak Hana di tengah derasnya hujan. Tiba-tiba dari kejauhan sebuah mobil sport mewah berhenti menghampirinya dan tak lain adalah Alex. "Hana kamu sedang apa disini sendrian dan hujan-hujan begini, apa yang terjadi denganmu?" tanya Alex. "aku tidak apa-apa, sebaiknya tinggalkan aku sendiri.""tidak Hana, ceritakan padaku apa yang terjadi aku mohon."Tiba-tiba muncul Dimas dari balik gerbang perusahaannya dan betapa marahnya ketika melihat Hana bersama dengan laki-laki lain, Dimas pun segera menghampiri Hana . "Sayang, kenapa kamu malah hujan-hujan disini ayo kita pulang!" ajak Dimas. "aku tidak akan ikut pulang bersama mu, dasar brengsek. aku benci sama kamu!" ucap Hana. "maaf sebelumnya, apa dia istri Pak Dimas?" tanya Alex. "pak Alex, maaf aku sun
Malam itu Dimas pulang dengan begitu terpukul, Hana kini sudah benar-benar pergi meninggalkannya dan betapa hancurmya lagi ketika sampai dirumah dia tak mendaoati anaknya Azizah. Penyesalan kini tengah memenuhi kepalanya saat ini, betapa bodohnya dia yang telah menduakan istrinya Hana sedangkan Hana adlaah istri yang sangat sempurna baginya hanya saja pesona Selena mampu memikat hati dan otaknya kala terbawa nikmat dengan permainan-permainan panas yang selalu disuguhkan oleh wanita cantik itu. "Hana, kenapa kamu meninggalkanku padahal aku sangat mencintaimu Hana. Aku sudah berjanji akan meninggalkan Selena tapi kenapa kamu tidak menungguku sampai waktu itu tiba."baru saja ia terjerat dalam penyesalan Selena memanggil melalui whatsap. Dimas seketika terdiam tanpa menerima panggilan video kekasih gelapnya itu, satu panggilan terlewat begitu saja dan panggilan kedua akhirnya di angkat juga. nampak lah Selena dengan pakaian kesukaannya ketika bersama dengan Dimas sebuah lingerie mera
Hana terlihat sangat bahagia keluar dari restoran mewah. "Alhamdulillah aku diterima kerja meskipun hanya sebagai kasir tapi enggak papa selagi pekerjaan itu masih halal.""Wah selamat yah aku turut bahagia mendengarnya, sayangnya kamu seharusnya bisa mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang jauh lebih baik tapi kamu malah menolak tawaran aku utnuk bekerja diperusahaan milikku.""Bukannya aku menolak hanya saja saat ini aku ingin menepi untuk sementara waktu dari dunia perusahaan, hingga tiba waktunya aku ingin merebut kembali perusahaan yang telah direbut oleh Mas Dimas dariku. Perusahaan itu adalah milik orangtuaku yang susah payah dibangunnya sampai Mas Dimas tega mengubah nama kepemilikan atas namanya!" ucap Hana sekejap menutup matanya. "Tenanglah Hana, aku janji akan merebut perusahaan mu kembali itu janjiku. Sekarang sebaiknya kita pergi jalan-jalan saja bagaimana kalau kita ke Ancol?" tanya Alex. "Aku mau Om ke Ancol!" jawab Azizah. "Okay baby let's go."Mereka bertiga pun