Share

Bab 42 Hasil Tes DNA

“Waalaikumsalam.” Jawab kami secara serempak. Meskipun rasa kesal masih terasa di hati pada adik maduku itu.

“Bagaimana keadaan kamu mbak?” Rumi sudah duduk di kursi tempat Mama duduk sebelumnya. Sedangkan Bu Saroh meletakan parcel buah di atas nakas. Ia tetap berdiri di belakang Rumi.

“Alhamdulillah baik. Terima kasih karena sudah menjengukku Rum.” Ucapku datar. Pandangan Rumi terus menoleh ke belakang. Ke tempat Mas Adi dan Papa duduk. Melihat istri keduanya datang sama sekali tidak membuat Mas Adi berniat untuk menghampiri kami. Mama masih setia berdiri di samping tempat tidurku.

“Apa kata dokter kemarin? Apa kamu salah makan sebelumnya?” Tanya Bu Saroh dengan raut wajah cemas. Seolah ada rahasia yang sedang ia sembunyikan. Aneh sekali melihatnya. Apa Bu Saroh sama sekali tidak terlibat dengan ulah Rumi?

“Keracunan makanan Bu. Kemungkinan besar dari makanan terakhir yang saya makan. Karena racun dalam makanan itu terkontaminasi secara cepat.” Jawabku jujur karena ingin melihat leb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status