Share

Bab 33 menghadap bu marwa

Kini, di rumah Salma hanya tersisa Ayu dan bu Asih. Amar sudah berangkat ke kantor dan Salma juga sudah berangkat ke salon karena ada sesuatu yang harus ia lakukan.

Ayu menangis tersedu di dalam kamarnya dengan bu Asih yang mengusap-usap punggung anak satu-satunya itu.

"Tenang dong, Yu. Ibu yakin, Amar gak akan bisa berpaling dari kamu begitu saja. Amar itu udah cinta mati sama kamu," ucap bu Asih mencoba membuat Ayu berhenti menangis.

"Kalau cinta mati, harusnya dia tidak sampai mengangkat tangannya, Bu. Dia juga udah mulai pelit dan kurang perhatian sama aku. Gimana kalau aku diceraikan sama mas Amar?"

Tatapan Ayu tampak sekali jika ia tengah takut dan cemas. Bagiamana tidak, ia takut jika kemarahan Amar membuat laki-laki itu berpikir pendek dan mungkin saja menceraikannya.

Ayu belum siap menjanda, apalagi kini ia tengah berbadan dua.

"Tidak akan mungkin, Ayu. Di dalam perut kamu itu ada benih dia, calon anak yang sudah lama dinantikannya, mana mungkin dia tinggalkan begitu saja."

"T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status