Share

Bab 20 : Tersungkur

Lo yakin gak mau jalan sama gue dulu, Mi? Shoping gitu," tanya Stevany di balik mobilnya. Ia melirik ke sekitar dan perumahan itu dapat terbilang sepi, dengan rumah-rumah kecil yang sebagian besar tak berpenghuni. "Ini beneran daerah rumah lo? Bukannya lo anak CEO, ya?"

"Hm? Eh, iya." Mia mengangguk cepat seraya tersenyum kikuk. "Buat jaga-jaga. Keluarga gue gak mau kelihatan mencolok."

Stevany membulatkan bibir. "Ya udah, gue duluan, bye." Gadis itu melambaikan tangan dan memutar stir menjauhi perumahan.

Mia menghela napas dan berjalan perlahan memasuki perumahan kecil. Masih dengan seragam yang melekat, ia berbelok ke sebuah gang sempit yang kotor. Ini lebih bisa disebut sebagai perkampungan kumuh. Rumah-rumah dengan beragam bentuk menyatu. Suara anak-anak yang berlarian dan volume televisi terlalu besar bersahut-sahutan membuat riuh.

"Woy, buka! Jangan pikir lo bisa lari!" seru seseorang. Ia menggedor pintu kayu sebuah rumah kec
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status