Share

Bab 39. Desa Pesisir

"Bunyi apa itu, Kangmas Pangeran?" tanya Dewi Rukmini. Matahari telah mencapai tinggi sepenggalah. Seperempat hari telah terlewati.

Kini tiga ksatria itu tengah hutan lebat di sepanjang jalan. Ada jalan setapak yang terbentuk di tengah hutan itu. Jalan yang terbentuk karena bekas jejak langkah yang melewati secara berulang kali.

Dewi Rukmini menghentikan langkah di tengah jalan setapak itu. Keadaan hutan kian lama kian benderang. Pepohonan mulai jarang dan satu dua mulai terlihat pohon kelapa dengan tinggi menjulang.

"Ada apa, Nimas Ayu?" tanya Pangeran Gagat. Dia menghela tali kekang kudanya kuat-kuat, agar berhenti mengikuti langkah Dewi Rukmini.

"Ada suara gemuruh yang lamat-lamat aku dengar. Tidak berbahayakah jika kita meneruskan perjalanan? Aku kuatir itu suara gunung yang hendak meletus," ujar Dewi Rukmini. Wajahnya terlihat sangat cemas.

Pangeran Gagat tersenyum melihat ekspresi wajah Dewi Rukmini. "Itu suara debur ombak, Nimas Ayu. Sangat jauh be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status