Share

Bab 51. Pertapaan Hari Pertama

Bertiga mereka berjalan beriringan. Mbok Darmi, Srondok, dan Putri Padmarini. Memecah kegelapan malam dengan menggunakan obor. Nyala api obor melenggak lenggok macam pinggul penari tayub.

Sedikit waktu melewati tengah malam. Suasana sangat sepi. Hanya suara gesekan dedaunan dan rerantingan yang membelai pendengaran.

Berulang kali Putri Padmarini menengok ke belakang, karena merasa ada yang membuntutinya. Dia tidak mengetahui bahwa sukma Dewi Rukmini yang tengah mengekorinya.

Suara air terjun yang mengguyur keras dari atas tebing terdengar bagai tetabuhan musik malam yang tak bertempo. Diseling dengan percikan air yang membasahi alam di sekitarnya.

"Hati-hati kalian melangkah. Licin sekali tanah di sini," ujar Mbok Darmi lirih, memperingatkan Srondok dan Putri Padmarini. Meskipun suara Mbok Darmi sudah berada dalam volume terkecil, tapi gaungnya masih tetap terdengar.

Bertiga mereka memasuki gua yang gelap dan lembab itu. Mbok Darmi mengarahkan nyala ob
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status