Share

Embun Mawar

Reihan sedari tadi telah bangkit untuk mandi. Kepuasan telah meraup hasrat nafsunya. Sementara Mawar masih terlentang dengan perih yang menjalar di selangkangannya. Lima menit kemudian dia bangun mengambil handuk untuk membalut tubuhnya yang tak berhelai satu benang pun. Bercak darah tercecer di atas kasur. Perut Mawar seketika itu mual-mual. Dia pun langsung lari ke kamar mandi, usai Reihan keluar. 

 'Hoeeeekkkk..... hoeeekkk...' suara muntahan Mawar terdengar oleh gendang telinga Reihan. Tanpa menunggu persetujuan Mawar untuk masuk ke dalam kamar mandi, dia pun mendobrak pintu kamar mandinya yang kebetulan tidak dikunci dari dalam.

 "Kamu hamil?" tebak Reihan dengan wajah pucat pasi. Kali ini Reihan tak terfokus tentang masalah kuliahnya yang tinggal sepuluh menit lagi. Jika dia tidak segera berangkat, terlambat adalah pilihan dan hukuman dosen akan menjadi sebuah resiko untuknya hari ini. 

 Mawar diam tak memberi balasan. Dia mematika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status