Share

Part 58 Luka 1

Marisa menarik tangannya dari genggaman Aksara. Dadanya terasa sesak mendengar pertanyaan singkat tadi. Satu kalimat laksana sayatan yang melukai. "Mas menuduhku?" tanya Marisa dengan suara serak.

"Nggak, Sayang. Maaf, mas mungkin salah bertanya." Aksara merasa bersalah.

Marisa tersenyum getir. "Mas, sepertinya memang belum mengenaliku."

Wanita itu beringsut ke belakang. Kakinya naik ke atas tempat tidur, kemudian berbaring miring membelakangi sang suami sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Air mata mengalir tanpa henti membasahi bantal.

Aksara serba salah. Dia bangkit, memutari ranjang, dan duduk tepat di depan istrinya. "Maafkan mas. Mas nggak bermaksud menuduhmu." Aksara bicara sambil mengusap air mata yang mengalir melewati pangkal hidung istrinya.

"Aku mau tidur, Mas," tolak Marisa menepiskan tangan sang suami. Hatinya terasa sangat perih. Ingin rasanya dia marah, berteriak kenapa sampai hati Aksara memiliki pemikiran seperti itu padanya. Aksara tidak menuduh, tapi p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
jelas aja Marissa kecewa. kok kesannya Aksara lebih percaya pak Kyai timbang Marissa. kan bisa aja tuh art nya pak Kyai yg gossip.
goodnovel comment avatar
Barra
memang lebih baik bekerja dari pada di rumah jadi sasaran hibah....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status