Share

Part 94 Sebuah Jawaban 1

"Halo, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Maaf, saya gangguin kamu, padahal tadi siang kita sudah ngobrol lama. Karena saya nggak sabar pengen tahu apa keputusan kamu. Mama saya juga barusan telepon untuk bertanya."

Sarah mengulum senyum. Sambil melangkah ke dekat jendela kaca di ruang keluarga. Menyibak sedikit gorden dan menatap hujan di luar.

"Bapak memberikan restunya, Pak Daniel. Saya sudah tanya dan beliau mau ikut saya kalau sudah menikah nanti. Tapi saya tahu, sebenarnya beliau sungkan ikut tinggal di rumah Pak Daniel."

"Kenapa harus sungkan. Itu rumah saya pribadi. Hanya ada kita, anak-anak, dan beberapa pekerja di sana. Orang tua saya tinggal terpisah. Tolong yakinkan Bapak."

"Insyaallah."

"Jadi kamu setuju kalau kita lamaran dan langsung menikah di hari yang sama."

Sarah mengangguk.

Hening.

"Kenapa diam. Mbak Sarah, setuju kalau kita lamaran langsung menikah, 'kan?" Daniel mengulang pertanyaan.

"I-iya, saya setuju," jawab Sarah gugup. Gimana tidak gugup, dia tadi mengang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Agustina Ery
gk sabar aku mau kondangan
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
hhhmmm. pak Daniel mw tanya apa sih, kok aku penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status