Share

Chapter 25

Kami kembali ke rumah setelah memastikan Gandis dalam keadaan baik-baik saja. Kondisi gadis kecil itu sudah lebih baik. Demamnya sudah turun.

“Bea, aku sangat mencintaimu!” ucap mas Faizal tiba-tiba. Dengan cepat dia mengecup bibirku. Kami masih berada di dalam mobil dan saling berciuman. Aku terkejut dengan aksi tiba-tiba mas Faizal. Dia menciumku dengan sangat lama.

“Mas,” ucapku. Aku berusaha mendorong tubuh mas Faizal dengan pelan agar dia sedikit menjauh. Mas Faizal memandangiku. Dia kemudian merapikan rambutku lalu segera turun dari mobil.

“Maaf, mas sudah nggak tahan,” kekehnya. Aku mencubit pipi mas Faizal karena gemas.

Saat turun dari mobil, ku lihat Alina sudah berada di depan gerbang. Apa dia melihat? Pikirku.

Suasana menjadi hening sejenak. Seperti mas Faizal tahu jika wanita itu cemburu. Aku segera turun dari mobil tanpa berkata apapun. Mas Faizal menghela napas panjang. Dia mengekor di belakangku.

“Ummi tadi lagi pergi. Ku dengar suara mobil kalian. Jadi, aku membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status