Share

Bab 176

"Kau bekerja membantu di warung bakso? Kenapa kau lakukan itu, Sayang? Kau tidak mengindahkan apa yang terjadi tadi malam? Kau tidak baik-baik saja kenapa bekerja berat? Kau mau sakit? Apa ini caramu menghukum Abang, ha?"

Mendengar perkataan suaminya kepala Aina bertambah pening, bagaimana tidak? Dia sudah dipusingkan masalah warung baksonya sekarang laki-laki itu sekarang merajuk seperti bocah yang minta mainan tetapi tidak dituruti oleh orang tuanya. Aina malas berdebat, dia sudah tidak punya energi untuk meladeni omongan suaminya.

"Maaf, Bang. Iya, sebentar lagi aku pulang."

"Lagian mau ke warung kenapa tidak menelpon Abang dulu? Apa gunanya handphone kalau tidak digunakan."

"Iya, aku sebentar lagi pulang, ini mau ngabisin bakso dulu, sudah dibuatin sama Ihsan sayang kalau gak di makan. Abang mau dibawain bakso?"

Hasan menghela napas, membuang semua kekesalan. Pulang-pulang kepala penat berharap disambut sama istri malah istrinya keluyuran, rasanya jengkel sekali.

"Gak usah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
Hahaha dasar anak polos,sahabat gesrek,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status