Share

Chapter 62

Redita mengerutkan keningnya ketika sosok itu sudah kembali pulang, kenapa cepat sekali? Dan wajah itu ... Redita tahu, pasti ia kembali bersitegang dengan Edo bukan? Redita hanya tersenyum kecut, lalu bergegas mendekap sosok itu dalam dadanya ketika Adnan duduk di sebelahnya.

“Kalian ribut lagi?” tanya Redita lirih, dielusnya dengan lembut kepala dokter bedah senior itu.

“Hanya sedikit agak keras,” jawab Adnan sama lirihnya.

Tampak Adnan kemudian mendengus perlahan, tangannya memijit-mijit pelipisnya dengan sedikit ia tekan kuat. Membuat Redita merasa bersalah sudah menimbulkan masalah itu diantara Adnan dan putera sulungnya. Itu baru Edo, entah kalau anak bungsu Adnan tahu, ah ... pasti semakin runyam.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status