Share

Chapter 68

Sepeninggal Adnan, hanya ada Edo dan Aldo yang masih terpekur di sofa ruang tamu. Mereka larut dalam pikiran dan diam masing-masing.Tampak Edo masih begitu emosi dengan wajah dan mata yang memerah, sementara Aldo, ia masih berusaha tetap tenang dengan beberapa kali menghela nafas panjang dan menghembuskannya pelan-pelan.

Aldo mengangkat wajahnya, menatap sang kakak yang tampak memijit pelipisnya sambil menundukkan kepala. Ia tahu Edo masih sangat emosi dan belum terima dengan segala macam permintaan sang ayah.

Aldo sontak menggeser duduknya, menggeser jadi lebih dekat dengan sang kakak, ia tersenyum, kemudian mengangkat tangannya dan menepuk lembut pundak sang kakak.

“Kak, sudah istirahat yuk. Sudah malam,” Aldo kembali menepuk lembut pundak Edo yang bahkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status