Share

Bab 19

Aku tak langsung percaya. Bagaimana kalau ini hanya akal-akalan ibu saja? Bukan maksud suudzon sama ibu sendiri, tapi kelakuan ibuku memang begitu, tak jauh dari sifat bohong dan suka menilep uang.

Ranti di sampingku sama, ia pun tampak biasa saja meski ibu sedang tampak sangat bersedih.

"Udahlah beresin aja semuanya beresin," kata Ranti.

Akhirnya hari itu aku kembali tidak masuk kerja karena harus mengurus toko yang masih berantakan.

Ranti pun sama, ia ikut membantu membereskan semuanya bersama ibu.

_

Pukul 12 siang semuanya sudah selesai, aku dan ibu istirahat di depan toko sambil membicarakan berapa jumlah taksiran barang modal yang hilang.

"Kayaknya ini mencapai 30 juta, barang hilang rokok utamanya, pada dirusak pula," kata Ibu.

Dadaku langsung kembang kempis. 30 juta modal hilang. Tapi anehnya kenapa para pencuri itu harus merusak barang kami yang lainnya? Kenapa gak diambil aja semuanya?

Beras, minyak, gula, terigu, sabun dan lainnya semua dirusak tanpa alasan.

Kalau logika se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status