Share

25. Dia bukan Nayra

“Kita kemana sekarang Pak?” tanya Fariz saat hendak mengemudi mobil.

“Ke kantor, ada yang menunggu Saya di sana,” jawab Rangga sambil melihat jam tangannya.

“Baik.”

Jalanan agak macet sehingga mereka baru tiba di kantor setelah menempuh perjalanan hampir satu jam.

“Dia masih di dalam?” tanya Rangga pada Wina, sekretaris kantornya, saat dia sudah sampai di depan ruangan kerjanya.

“Masih Pak,” jawab Wina.

“Oke,” Rangga melangkah masuk ke ruangannya.  Seorang pria sedang duduk santai di sofa tamu sambil menyesap secangkir kopi.

“Maaf membuatmu lama menunggu, Ardan,” ujar Rangga sambil memposisikan dirinya duduk di hadapan Ardan.

Ardan meletakkan cangkirnya lalu bersandar pada sofanya. Tersenyum, dia berkata, “It’s okay. C

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status