Share

Pisah Ranjang

Hening dan sangat sunyi, tak ada obrolan apapun di sepanjang perjalanan. Badai sendiri dilanda terjangan muson di jiwanya sementara Jingga sudah berada dalam level kepasrahannya.

Tiga jam perjalanan menuju rumah ditempuh sangat lama, seolah waktu enggan berputar dengan cepat. Badai sesekali melirik Jingga yang duudk disebelahnya dengan melemparkan pandangan ke luar jendela.

"Jingga, bisakah kita membicarakannya?" tanya Badai sangat lembut sambil menggenggam tangan isterinya itu.

Jingga tak menolak namun juga tak mengiyakan, wanita itu hanya diam.

"Tammi, dia adalah...." ucap Badai tak mampu menyelesaikan kalimatnya.

"Berhenti mengatakannya mas, aku tak perlu mengetahuinya. Anggap saja aku maish tak mengetahui apapun supaya kau tenang dan bisa tetap nyaman menyelimutinya." ucap Jingga tanpa menatap suaminya sedikitpun.

'gepp'

Badai semakin mengeratkan genggamannya, pria ini tak menyangka jika saat isterinya mengetahui perselingk

Mrs Dream Writer

Hufhht! Nyesek dech jadi Jingga. Hikz.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sendy Zulkarnain
bab double nya ko ga bisa di lewat yah... rugi kan koin nya harus buka bab double...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status