Share

Dia Berbeda

ZOLA

“Gimana, Zel, menurutmu Pak Ariq, oke nggak?” tanyaku saat kami pulang ke rumah sore ini.

Zeline yang sedang menyetir lantas menoleh ke arahku. Tadi dia sendiri yang meminta untuk menyetir begitu melihat mobilku yang perkasa.

“Oke banget, Mbak. Kok nggak cerita sih kalau Pak Ariq itu masih muda? Kirain udah bapak-bapak yang perutnya buncit.” Zeline tertawa terpingkal-pingkal.

“Kamunya juga nggak nanya.”

“Tapi harusnya Mbak Ola kasih tahu aku jadi aku kan nggak perlu mikir panjang dulu.” Zeline masih memprotesku.

“Memangnya sebelum ke sini kamu mikir panjang dulu?”

“Ya iyalah. Kalau bukan karena kasihan sama Mbak Ola aku nggak bakal mau ke sini. Tapi beneran aku di sini cuma sementara?”

Saat melobi Zeline aku memang mengatakan padanya bahwa dia di sini hanya sesaat, sampai Ariq mendapat penggantiku. Sebelumnya aku berpikir pasti Zeline nggak akan mau kalau dia adalah penggantiku yang sesunggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status