Share

35

Di antara semua siksaan yang paling menyakitkan, melihat Arkana saat ini adalah yang paling mengerikan bagi Svaha.

Seseorang mengikatnya di kursi. Kursi makan itu dibuat dengan kayu mahogani. Sandarannya tinggi berpilar tiga, punggung Arkana menempel di sana. Talinya dari akar pohon beringin berusia tua, terjalin melingkari tubuh montoknya. Sementara kulitnya yang mulus—mulai robek karena sempat memberontak.

Svaha memanggili namanya, oh Arkana. Tapi gadis itu tidak mendengarnya. Wajahnya tunduk, rambutnya lengket terjuntai-juntai.

Svaha meneriaki namanya, oh Arkana! Tapi Arkana tidak bergerak. Dia layu bersama darah yang mengucur jatuh ke lantai. Punggungnya ditancapi beling. Dan jari-jari tangannya putus satu persatu.

Svaha mengobati dirinya sendiri dengan rintihan, “Ini hanya mimpi. Ini tidak nyata.” Meski tubuhnya meragukannya, dadanya sakit karena peristiwa itu.

Ketika Svaha ingin mendek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status