Share

Sebuah Ancaman

“Aku harus pergi, kamu baik-baik di rumah. Kalau memang takut. Biar Rania enggak sekolah dulu. Untuk urusan Randi dan Ilham biar Abang yang antar mereka ke sekolah sekalian mengurus agar mereka bisa memakai bis jemputan.”

“Apa itu akan aman?”

“Berdoa saja, semoga Allah selalu melindungi keluarga kita.”

“Aamiin.”

Selain khawatir akan Alea yang bisa saja berbuat nekat. Aku merasa mental Ayu juga belum cukup stabil pasca kejadian penculikan itu. Ia masih sering was-was. Melihat sekitar seperti orang yang ketakutan, sikapnya yang seperti ini tentu saja akan mengundang banyak orang yang penasaran. Aku sangat mengerti bagaimana Ayu yang memilik kepribadian tertutup. Di saat seperti ini, yang ia butuhkan hanyalah suatu ruang kosong untuk menenangkan diri.

Hari itu aku menghubungi Alea, dengan niat untuk membicarakan proyek yang sempat kutolak itu. Akankah masih bisa berlanjut jika aku menerimanya atau tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ar Ni
pokoknya kalau sampai ga cerai saya bintang 10 Thor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status