Share

Bab. 45. Akhirnya, setelah sekian bulan aku tunggu

Reval menjadi kesal kepada sang istri. Bisa-bisanya Marsya selalu menjawab perkataan sang suami.

"Kenapa tidak jujur saja kalau kamu cemburu. Kalau tidak cemburu kenapa harus ...." Marsya bicara sendiri tanpa melihat ke arah Reval, dia malah memperhatikan ke arah jendela mobil.

Reval mendengar ocehan Marsya lalu menarik tubuh Marsya. "Iya, aku cemburu, aku tidak suka kamu dekat-dekat dengan pria mana pun. Sekarang Kamu mau apa kalau aku cemburu?" Tangan Reval memeluk Marsya sambil berbisik ke kuping sang istri.

Marsya langsung memperhatikan wajah sang suami sambil senyum-senyum sendiri dan berbicara dalam hati. "Sudahlah terserah kamu, percuma juga debat sama kamu. Aku senang kamu cemburu, tapi cemburu kamu tidak pada tempatnya."

***

"Kamu sudah mengatur jadwal ulang pertemuanku dengan klien?" tanya Reval kepada Farhan lalu membuka berkas.

"Sudah, Tuan," jawab Farhan, "Setengah jam lagi kita meeting, Tuan." Farhan melihat Jam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status