Share

Inysa Allah Bisa

Tubuhku masih terasa tidak enak badan. Perutku bahkan terasa perih. Namun suhu badanku masih normal. Kualihkan pandanganku melihat Rahman yang sudah tidur terlelap. Aku tidak tega untuk membangunkannya.

            Aku harus bangun untuk mengambil wudhu. Setiap malamku tidak ingin kubuang-buang kesempatan untuk memohon kepada Tuhan. Selagi masih dalam keadaan suci, insya Allah, aku tidak akan lelah untuk membuka mata di sepertiga malam.

            Tanpa kusadari Rahman juga terbangun. Dia masih kelihatan mengkhawatirkanku. Semenjak ikhtiar bersama, Rahman memang selalu berusaha untuk ikut salat tahajud denganku. Sebagai pemimpin di rumah dan imam dalam hidupku, dia sudah banyak perubahan.

            “Sayang, kamu baik-baik saja?”

        &n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ida Dimara
.........aisya kpn hamil y jd penasaran ceritanya tambah menarik, apa lagi ramuan hamilnya pasti enak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status